Popular Posts

Senin, 30 April 2012

Mengirim email dengan PHP, mulai dari email biasa, email HTML sampai email dengan attachment



Mengirim email dengan PHP bukan merupakan hal yang sulit, PHP telah menyediakan fungsi mail() untuk mengirim email dengan PHP. Anda dapat mengirim email teks biasa, email HTML bahkan email dengan attachment dengan mudah.

Fungsi mail()

Pertama-tama kita pelajari dulu fungsi mail(). Sintaksnya seperti ini:

mail ( string to, string subject, string message [, string additional_headers [, string additional_parameters]])

Fungsi mail() memiliki 3 parameter wajib dan satu parameter opsional. Ke 3 parameter tersebut adalah email tujuan, judul email dan isi email, serta 1 parameter opsional yaitu header email.

Upload file ke server dengan menggunakan PHP

Kali ini saya akan membahas tentang upload file menggunakan PHP. Tentu menyenangkan jika pengguna website anda dapat melakukan upload gambar, dokumen atau video kedalam website anda. Artikel ini akan menerangkan cara mengupload file keserver anda dengan PHP.

PHP membuat semuanya menjadi lebih mudah dalam menangani upload file. Untuk membuat form upload pastikan kita menyertakan atribut enctype="multipart/form-data" dan pastikan methodnya adlaha post. Oke langsung saja kita lihat kode HTML berikut ini:

<form method=”post” action=”<?=$PHP_SELF?>” enctype=”multipart/form-data”>
<input type=”file” name=”myfile”>
<input type=”submit” name=”Submit” value=”Submit”>
</form>

Seperti yang kita lihat, kita me,mberi nama pada field upload kita “myfile”. Nama ini sangat penting, karena ketika file telah diupload maka file tersebut otomatis diberi nama yang unik dan disimpan di temporary direktori. Tentu saja url path ke filenya bisa diakses, karena otomatis akan muncul variabel global yang memiliki nama yang sama dengan field upload kita, dalam hal ini myfile. Akan ada 4 variabel baru yang semuanya diawali dengan myfile dan diikuti dengan garis bawah (underscore), yaitu:

  • $myfile. Variabel ini berisi informasi lokasi file di server.
  • $myfile_name. Nama file asli ketika masih dikomputer klien.
  • $myfile_size. Ukuran dari file (dalam satuan bytes).
  • $myfile_type. Tipe file.

Upload sederhana

Langsung saja kita coba contoh upload berikut ini, simpan dengan nama upload.php:

<html>
<head>
<title>Upload file</title>
</head>
<body>
<?
if ( isset( $upload ) ) {
echo “Lokasi File: $myfile<br>”;
echo “Nama File: $myfile_name<br>”;
echo “Ukuran: $myfile_size bytes<br>”;
echo “Tipe File: $myfile_type<br>”;
copy ( $myfile, “$myfile_name”) or die (“Gagal mengupload”);
}
?>
<form enctype=”multipart/form-data” action=”<?=$PHP_SELF?>” method=”post”>
<input type=”file” name=”myfile”><br>
<input type=”submit” value=”upload” name=”upload”>
</form>
</body>
</html>

Ketika tombol upload ditekan, maka url path file tersebut akan disimpan di variabel $myfile dan kita tampilkan dibrowser. Kita juga menampilkan nama file yang tersimpan pada variabel $myfile_name, ukuran file di variabel $myfile_size dan tipe file di variabel $myfile_type.

Kita menggunakan fungsi copy() untuk memindahkan file dari komputer kita direktori sementara di server kita. Fungsi copy() membutuhkan dua argumen yaitu lokasi awal file dan lokasi baru diserver. Jika kita ingin mengupload nya ke suatu folder diserver (katakanlah kita simpan difolder images) maka kita perlu mengubahnya menjadi: copy ( $myfile, "images/$myfile_name")

Upload yang lebih kompleks

Sekarang mari kita coba membuat fungsi upload yang jauh lebih rumit. Misalkan kita ingin membuat fungsi upload dimana file yang diupload harus file jpg, dan ukurannya tidak boleh lebih besar dari 100Kb serta panjang dan lebar gambar tidak boleh lebih dari 100 piksel. Kelihatannya rumit kan? Mari kita coba kode berikut dan simpan dengan nama upload2.php:

<html>
<head>
<title>Upload file</title>
</head>
<body>
<?
if ( isset( $upload ) ) {
echo “Lokasi File: $myfile<br>”;
echo “Nama File: $myfile_name<br>”;
echo “Ukuran: $myfile_size bytes<br>”;
echo “Tipe File: $myfile_type<br>”;
if ( $myfile_type == “image/pjpeg” ) {
if ($myfile_size <= 102400 ) {
list($width, $height) = @getimagesize(“$myfile”);
if ( $width <= 100 && $height <= 100 ) {
copy ( $myfile, “$myfile_name”) or die (“Couldn’t copy”);
echo “File anda telah sukses diupload”;
} else {
echo “Ukuran panjang dan lebar gambar terlalu besar”;
}
} else {
echo “Ukuran file tidak boleh lebih dari 100Kb”;
}
} else {
echo “File harus JPG!!”;
}
}
?>
<form enctype=”multipart/form-data” action=”<?=$PHP_SELF?>” method=”post”>
<input type=”file” name=”myfile”><br>
<input type=”submit” value=”upload” name=”upload”>
</form>
</body>
</html>

PHP tidak memiliki kemampuan untuk membuat progress bar ketika file diupload. Karena PHP tidak dapat mengetahui berapa bagian yang telah diupload dan berapa yang belum. Kita perlu menggunakan CGI. Tetapi entah dengan PHP terbaru, siapa tau sudah memiliki class atau fungsi untuk membuat progress bar.

Pertama-tama yang kita lakukan adalah mengecek apakah file kita jpg dengan cara mengecek $myfile_type. Jika hasil dari variabel $myfile_type adalah “image/pjpeg”, maka bisa dipastikan bahwa file kita adalah jpg. Berikutnya kita melakukan pengecekan apakah ukuran filenya tidak lebih besar dari 100Kb dengan mengecek variabel $myfile_size. Ingat bahwa 100Kb = 102400Bytes(Rumusnya 1Kb=1024Bytes). Kemudian kita menggunakan fungsi getimagesize() untuk menemukan panjang dan lebar dari gambar yang kita simpan dengan array menggunakan fungsi list(). Kemudian kita cek panjang dan lebar dari gambar apakah tidak lebih dari 100 piksel. Jika semuanya terpenuhi maka filenya tinggal kita copy. Cukup mudah kan? gampang… anda pasti bisa.

0 komentar

Posting Komentar